Monday, October 7, 2019

Proyektil Pembunuh Randi Sampai ke Luar Negeri

Polisi masih menginterogasi masalah tewasnya Randi, mahasiswa Kampus Halu Oleo, Kendari, Sultra sebab tertembak waktu demonstrasi kacau DPRD Sultra. Proyektil peluru dibawa ke luar negeri untuk penyelidikan netral.



"Proyektil yang disangka mengakibatkan kematian Randi serta yang tertembus di kaki ibu hamil untuk dicheck yang lebih ilmiah serta tentu, kami akan uji labfor ke Belanda serta Australia. Ini usaha kita benar-benar menunjukkan momen itu berlangsung," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adisaputra pada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jaksel, Senin (7/10/2019).

Baca Juga : Doa Islami

Uji proyektil, menurut Asep, dikerjakan di Australia serta Belanda untuk pastikan kontrol netral. Selain itu, polisi masih mengolah sangkaan pelanggaran SOP oleh 6 polisi waktu penyelamatan demo di DPRD Sultra.

"Ke enam anggota dicheck sebab pelajari internal kami mengenai SOP penyelamatan demonstrasi. Jadi masih didalami ada ataukah tidak keterikatannya di antara 6 anggota yang dicheck dengan peluru yang menyebabkan Randi meninggal," sambung Asep.

Ke enam anggota itu masih dengan status terperiksa. Karenanya ke enam polisi yang bawa senpi waktu penyelamatan demonstrasi di DPRD Sultra yang selesai kacau dibebastugaskan.

"Iya (dibebastugaskan) sebab ke enam personil Polri itu jadi terperiksa sebab tidak ikuti atau melanggar SOP penyelamatan unras," tutur Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt waktu dihubungi terpisah.

Ke enam polisi dicheck sebab bawa senjata api (senpi) waktu penyelamatan demo mahasiswa di DPRD Sultra yang berbuntut kekacauan. Ada 3 type senpi yang dibawa waktu penyelamatan demonstrasi.

"Hasil kontrol kita ke enam (polisi) itu bawa serta senjata api laras pendek. Macamnya S&W, HS, MAG," tutur Kepala Biro Provost Divisi Propam Mabes Polri Brigjen Hendro Pandowo, Kamis (3/10).

Ia menjelaskan Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah memberikan instruksi supaya barisan tidak bawa senpi. Sedang didalami surat perintah dalam penyelamatan demonstrasi yang berbuntut kacau di DPRD Sultra, Kamis (26/9).

"Petunjuk (bawa senpi) tidak ada. Kebetulan reserse itu senjata api menempel di badannya. Ini yang kita dalami mengapa senjata api itu dibawa waktu penyelamatan demonstrasi di DPRD Sultra," kata Hendro.

Sumber : https://santri.me/

Thursday, October 3, 2019

Irigasi Tetas, Solusi Pengairan Sawah Anti Kekeringan Saat Kemarau

Air adalah satu diantara keperluan primer untuk pertanian. Tanpa ada air, semua tumbuhan akan terhalang pertumbuhannya serta mati karena kekeringan. Balai Besar Tanaman Padi mengadakan workshop mengenai bagaimana tingkatkan produksi padi dengan keadaan air yang hanya terbatas.

Tenaga Pakar Menteri Pertanian yang Team Ahli Upsus Farid Bahar menjelaskan, sebagian besar beberapa petani di Indonesia begitu boros memakai air untuk area persawahan mereka. Walau sebenarnya dengan mengirit air karena itu semua petani akan bisa bercocok tanam.



"Petani di kita itu boros memakai air. Mereka berasumsi dengan menahan tanaman padi akan mendesak tumbuhnya gulma. Walau sebenarnya gulma itu dapat di kontrol. Jadi dikit air jika gulma dapat dikontrol itu sama juga mengirit air," tutur Farid selesai buka workshop di Balai Besar Riset Tanaman Padi di Kabupaten Subang, Kamis (03/10/2019).

Baca Juga : Cara Menghitung

Farid menerangkan, satu diantara langkah bertani dengan air hanya terbatas bisa dikerjakan walau tengah dirundung musim kemarau yaitu irigasi tetes. Irigasi tetes adalah skema pendistribusian air yang paling efektif buat tanaman. Menyiram serta memupuk juga bertambah gampang serta pas target. Dengan irigasi tetes, air sedikit terbuang serta tanaman mendapatkan air seperlunya.

Jalan air memakai pipa plastik atau besi yang di tanam di seputar sawah. Tiap petakan sawah ada keran air untuk mengendalikan pendistribusian air. Air juga bisa didorong dari sumber air yang telah disediakan diantaranya dengan tampungan air.

"Saat musim hujan, air kita melimpah tetapi kita buang dengan percepat saluran air ke laut. Tetapi jika kita atur air itu dengan membuat embung atau seperti tempat air dengan panjang satu km, lebar 4 sampai 5 mtr. serta kedalaman 4 sampai 5 mtr. itu bisa menjadi tabungan ari," tuturnya.

Adanya tampungan air itu karena itu beberapa petani bisa memakainya walau kemarau.

Sesaat menurut Kepala Balai Besar Riset Tanaman Padi Priatna Sasmita, dalam jumpa tehnologi padi ini jadi arena untuk mentransfer tehnologi yang telah dibuat Balai Besar pada beberapa petani, mahasiswa serta beberapa faksi berkaitan.

Mengenai yang perlu dikerjakan beberapa petani ialah mengidentifikasi kekuatan tersedianya sumber daya air, analisa serta design, eksploitasi kekuatan sumber daya air serta implementasi tehnologi berdasar agro ekosistem.

"Tiap daerah kan beda-beda, type tanamannya juga beda-beda. Jadi harus dikerjakan riset terlebih dulu sebelum mengaplikasikan tehnologi pertaniannya," tutur Priatna.

Sumber : http://carahitung.net/

Monday, September 23, 2019

Skors Dicabut, DPR-Pemerintah Sepakat Tunda Pengesahan RUU Pemasyarakatan

DPR RI ini hari mengadakan rapat paripurna dengan satu diantara jadwal pengesahan RUU Pemasyarakatan (Cocok). Tetapi, pengesahan RUU selanjutnya dikatakan dipending.

Rapat paripurna diadakan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2019). Bel berdering seputar jam 11.50 WIB.



Pengesahan RUU Pemasyarakatan sedianya adalah jadwal pertama dalam paripuna. Tetapi, saat rapat barusan dibuka, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah sebagai pimpinan rapat lakukan skors.

Baca Juga : Volume Pondasi Rumah

Skors dikerjakan untuk lakukan lobi di antara DPR serta pemerintah tentang bahasan RUU Pemasyarakatan. Presiden Jokowi sendiri awalnya minta RUU Pemasyarakatan dipending pengesahannya.

"Berdasar surat tanggal 24 September 2019 tentang penangguhan rapat paripurna bahasan RUU mengenai pemasyarakatan. Kita dengar pengakuan presiden lewat mass media tentang hal semacam," kata Fahri.

"Berkenaan dengan itu kami minta kesepakatan sebelum dengarkan laporan Komisi III pada hasil perbincangan tingkat I mengenai RUU Pemasyarakatan. Kami menyarankan supaya diselenggarakan komunitas lobi untuk dengar pandangan pemerintah untuk putuskan agenda seterusnya," tambah ia.

Artikel Terkait : Menghitung Volume Pondasi 

Peserta paripurna menyepakati skors. Sekarang skors masih berjalan.

Berdasar catatan Kesetjenan DPR, 288 dari 560 anggota dewan ada dalam rapat. Berarti 272 anggota mangkir.

Sesudah 15 menit, skors rapat paripurna untuk lakukan lobi-lobi pada bahasan RUU Pemasyarakatan dicabut. Hasil lobi-lobi di antara DPR serta pemerintah menyetujui penangguhan pengesahan RUU Pemasyarakatan.

"Dalam lobi, kita dengar keterangan surat pemerintah dari Menkum HAM yang pada prinsipnya melanjutkan pandangan presiden mengenai pentingnya penangguhan RUU Pemasyarakatan. Disikapi pimpinan Komisi III serta fraksi, menyetujui pandangan Erma Ranik jadi Wakil Ketua Komisi III serta Ketua Panja RUU Pemasyarakatan," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah sebagai pimpinan rapat di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Baca Juga : Menghitung Volume Pondasi

Seterusnya, Erma Ranik masih mengemukakan laporan pada perbincangan tingkat I mengenai RUU Pemasyarakatan. Rapat paripurna selanjutnya akan sah putuskan penangguhan pengesahan RUU Pemasyarakatan.

"Walau kita menyepakati penangguhan RUU Pemasyarakatan, tetapi lobi menyepakati sesuai dengan agenda memberi pimpinan Komisi III serta Panja untuk mengemukakan laporan seperti biasa serta mengklarifikasi beberapa masalah yang berkembang," tutur Fahri.

"Lalu sebab adalah otoritas paripurna, paripurna yang ingin memutuskan penangguhan RUU Pemasyarakatan. Demikian hasil lobi," tambah ia.

Mahasiswa yang Demo di DPR Makin Ramai, Lalin Gatsu Arah Slipi Tertutup

Demo mahasiswa berlangsung di beberapa daerah di Indonesia. Polisi memperingatkan kerumunan massa riskan disusupi pelaku yang akan membuat kericuhan serta menyarankan mahasiswa tidak gampang terhasut.

"Yang berlangsung di sejumlah daerah disangka digunakan barisan tersendiri baik di Jakarta, Yogyakarta, serta Bandung, jika demonstrasi itu riskan disusupi beberapa pihak tersendiri yang manfaatkan kerumunan," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (24/9/2019).



Polisi cemas, bila berlangsung kericuhan yang dikarenakan penyusupan dibarengi hasutan massa, akan muncul korban. Polri mengutamakan faksinya tidak sudah pernah memperlengkapi anggota dengan peluru tajam dalam amankan demo.

Baca Juga : Menghitung Logaritma

"Cemas selanjutnya akan memunculkan korban. Dalam penyelamatan demonstrasi, aparat tidak memakai peluru tajam serta akan tetap memprioritaskan langkah soft approach," sebut Dedi.

Polisi mengharap mahasiswa bisa melakukan demonstrasi dengan menghiraukan ketentuan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomer 9 Tahun 1998 mengenai Kemerdekaan Mengemukakan Opini di Muka Umum. "Dalam mengemukakan inspirasi saling jaga kondisi aman," papar ia.

Satu diantara langkah pro aktif dalam jaga kondisi demo masih aman dan tertib, lanjut Dedi, ialah melapor bila temukan orang tidak diketahui dalam kerumunan lakukan hasutan.

"Kami minta tidak untuk gampang terhasut apabila lihat terdapatnya orang tidak diketahui, tidak dari rombongannya, tetapi berada di kerumunan serta memprovokasi, selekasnya adukan ke polisi yang melakukan penyelamatan," sambung ia.

Artikel Terkait : Cara Menghitung Logaritma

Mahasiswa yang lakukan long march dari depan TVRI datang di muka gedung DPR serta masuk dengan beberapa mahasiswa yang lain yang telah terlebih dulu datang. Mereka meneriakkan yel-yel.

Pengamatan detikcom di muka DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (24/9/2019), ada banyak gelombang massa yang lakukan long march. Jalan raya di Jalan Gatot Subroto yang ke arah Slipi juga tertutup.

Kendaraan dari Mampang mengarah Slipi juga tidak dapat lewat. Massa terlihat penuhi semua ruas jalan. Polisi menempatkan pembatas di dekat jalan tol.

Selain itu, massa di muka DPR sekarang telah makin banyak. Mereka mengatakan penampikan beberapa RUU.

Baca Juga : Menghitung Logaritma

Sudah diketahui, Polda Metro Jaya ini hari mempersiapkan semakin banyak personil penyelamatan demonstrasi di muka gedung DPR/MPR dibanding tempo hari. Sekitar 18 ribu personil kombinasi dikerahkan.

"Sekitar 18 ribu personil kombinasi diturunkan," kata Kabid Humas Polda Metro Jay Kombes Argo Yuwono waktu diminta konfirmasi, Selasa (24/9).

Ganjar Pranowo Temui Mahasiswa yang Demo di Depan DPRD Jateng

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menjumpai mahasiswa yang berunjuk rasa di muka DPRD Jawa Tengah. Dengan berkemeja putih, Ganjar sudah sempat mengemukakan orasi di atas mobil orator.

Ganjar tanda-tangani tuntutan mahasiswa.



Awalnya tindakan mahasiswa di DPRD Jateng terlihat berjalan panas. Pagar di muka gedung DPRD dirobohkan massa.

Baca Juga : Membaca Micrometer Sekrup

Pagar itu rubuh saat Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abiyoso Seno Aji akan menjumpai massa. Mereka selanjutnya menggerakkan pagar dengan keras sampai rubuh.

Beberapa waktu situasi kalang-kabut sebab ada yang masih menggerakkan serta ada mahasiswa yang berupaya menepis supaya tindakan masih teratur.

Sesudah situasi aman, Kapolrestabes Semarang masuk ke kerumunan massa serta naik ke mobil orator. Dia menentramkan massa ddengan menjelaskan jika Ganjar akan menjumpai mereka.

Pagar kantor DPRD Jawa Tengah rubuh didorong massa demonstrasi siang hari ini. Mereka memaksakan ingin berjumpa Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo serta pimpinan DPRD.

Artikel Terkait : Micrometer Sekrup

Pagar itu rubuh saat Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abiyoso Seno Aji akan menjumpai massa. Mereka selanjutnya menggerakkan pagar dengan keras sampai rubuh.

Beberapa waktu situasi kalang-kabut sebab ada yang masih menggerakkan serta ada mahasiswa yang berupaya menepis supaya tindakan masih teratur.

Massa selanjutnya minta polisi yang mulai mengambil langkah maju untuk mundur. Abiyoso juga memerintah korps-nya untuk mundur.

Baca Juga : Membaca Micrometer Sekrup

Waktu berita ini diupload, Gubernur Ganjar telah turun menjumpai massa.

Massa mahasiswa dari beberapa kampus bergabung di muka Kantor DPRD Jawa Tengah, Jalan Pahlawan Semarang. Mereka bawa pocong serta keranda jadi bentuk protes pada UU KPK yang baru serta dan beberapa koreksi undang-undang.

Polisi Sebut Ada Provokator Kericuhan Demo di Bandung Kemarin

Tindakan demonstrasi mahasiswa di Bandung berkaitan penampikan UU KPK baru serta RUU KUHP pada Senin 23 September tempo hari berbuntut kacau. Polisi menyangka ada hasutan dalam demonstrasi mahasiswa itu.

Demonstrasi mahasiswa dari beberapa universitas di Bandung diadakan tempo hari. Demonstrasi itu sudah sempat kacau setelah jam 18.00 WIB. Massa berupaya membobol pintu gerbang Gedung DPRD Bandung. Polisi selanjutnya tembakkan gas air mata serta water cannon.



"Saat keonaran atau salah pengertian karena ada provokatif tempo hari, mahasiswa ini lakukan pekerjaan tindakan demonstrasi untuk menyampaikan opini, sesaat Polri pekerjaannya membuat perlindungan menaungi penerapan pekerjaan itu. Selanjutnya kedua pihak memiliki arah yang baik, hingga ada salah pengertian keonaran, ada provokatifnya," sebut Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko pada wartawan, Selasa (24/9/2019).

Baca Juga : Menghitung KKM

Truno menjelaskan, tindakan demonstrasi yang berlangsung tempo hari berjalan aman serta aman semenjak siang hari. Tetapi waktu jam 18.00 WIB, disangka berlangsung hasutan yang mengakibatkan berlangsungnya kekacauan.

"Jika ada hasutan pasti ada ekses, eksesnya siapa? Pasti kedua pihak, baik dari kepolisian atau dari mahasiswa. Hingga kami yakini ada korban, karenanya ekses. Pembubaran, hasutan, lemparan batu dari pelaku mahasiswa yg tentang mahasiswa , atau terkena petugas, pasti yang dirugikan ialah kedua pihak," katanya.

Menurut Truno, faksinya akan lakukan penyidikan berkaitan terdapatnya sangkaan hasutan itu. Faksinya sudah mengidentifikasi sangkaan provokator dalam tindakan demonstrasi tempo hari.

Artikel Terkait : Cara Menghitung KKM

"Kita telah lakukan pelajari serta penyidikan. Beberapa ciri dari barisan provokatif yang kita indikasikan lakukan hasutan pada saudara-saudara kita mahasiswa yang turut dalam pekerjaan menyampaikan opini. Di TKP, ada berbentuk pengrusakan, batu, vandalisme, selanjutnya hasutan serta lebih condong untuk membenturkan kedua pihak," tuturnya.

Awalnya massa tindakan mahasiswa dari beberapa kampus di Bandung lakukan demonstrasi terkait RUU KUHP serta UU KPK baru. Massa membuyarkan diri sesudah polisi memukul mundur dengan water cannon serta gas air mata.

Polisi sangat terpaksa memukul mundur massa sebab kondisi makin tidak aman. Massa terus coba menerobos masuk Gedung DPRD Jawa barat yang dikawal ketat aparat kepolisian. Diluar itu batas waktu demonstrasi jam 18.00 WIB juga telah habis.

Baca Juga : Menghitung KKM

Tindakan sama-sama dorong menggerakkan sudah sempat berlangsung. Serta tindakan lempar batu memberi warna demonstrasi kesempatan ini. Polisi telah coba menentramkan massa, tetapi tidak digubris.

Massa mulai membuyarkan diri seputar jam 18.35 WIB sesudah beberapa puluh anggota Dalmas serta mobil water cannon masuk ke tengahnya massa. Gas air mata ditembakkan ke kerumunan massa.

Ikuti Bunga Acuan BI, Bunga Penjaminan LPS Turun 0,25%

Suku bunga referensi di bank sentra sudah alami penurunan sekitar 75 basis point (bps) jadi 5,25%. Selanjutnya dibarengi dengan penurunan bunga penjaminan Instansi Penjamin Simpanan (LPS).

Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah menerangkan penurunan suku bunga penjaminan LPS diinginkan dapat percepat transmisi penurunan bunga simpanan di perbankan. Ini sebab Bank Indonesia (BI) telah turunkan bunga referensi sepanjang 3 bulan beruntun.



"Ini akan percepat, tercermin dari bunga di pasar yang telah turun 17 bps, memang penurunannya kecil tetapi ada akselerasi, sampai akhir tahun kami optimistis penurunan bunga di pasar selalu berlangsung," kata Halim dalam pertemuan wartawan di Kantor LPS, Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Baca Juga : Menghitung Pendapatan

Penurunan bunga di perbankan umumnya mulai berlangsung pada bunga simpanan berjangka atau bunga deposito. Dengan penurunan bunga deposito karena itu ongkos dana yang dikeluarkan oleh bank makin kecil serta lebih efektif.

Ia menerangkan rendahnya ongkos dana yang dikeluarkan bank maka memengaruhi penghitungan suku bunga credit. Ini akan memengaruhi pada perkembangan credit yang nanti menggerakkan perkembangan ekonomi.

"Jika credit inikan bergantung demandnya, jika perkembangan ekonominya lebih baik ya mereka akan baik, rintangannya akan besar ," katanya.

Berdasar data uang tersebar yang diedarkan BI suku bunga credit pada Juli 2019 turun 1 bps yaitu 10,72% dibanding periode bulan awalnya 10,73%.

Selain itu untuk suku bunga simpanan berjangka atau deposito tenor 1 bulan 6,68% turun dibanding periode bulan awalnya 6,76%.

Artikel Terkait : Pendapatan Per Kapita

Untuk tenor 3 bulan 6,78% turun dibanding periode Juni 2019 6,79%. Sesaat untuk tenor 6 bulan bunga deposito tertera 7,24% dibanding periode bulan awalnya 7,34% serta periode waktu 24 bulan atau 2 tahun tertera 7,02% dibanding periode bulan awalnya 7,34%.

Instansi Penjamin Simpanan (LPS) turunkan suku bunga penjaminan untuk simpanan rupiah serta valuta asing pada bank umum serta bank perkreditan rakyat (BPS) semasing 25 basis point (bps).

Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah menerangkan dengan penurunan itu bunga penjaminan LPS untuk simpanan rupiah jadi 6,5%, valuta asing 2% serta simpanan rupiah di BPR 9%.

"Tingkat bunga penjaminan itu berlaku semenjak 26 September 2019 s/d 24 Januari 2020," kata Halim dalam pertemuan wartawan di Kantor LPS, Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Ia mengutarakan kebijaksanaan penurunan bunga penjaminan simpanan ini didasarkan pada beberapa alasan diantaranya terdapatnya penurunan setahap pada suku bunga simpanan perbankan saat penurunan suku bunga kebijaksanaan moneter, membaiknya prospek serta efek likuiditas perbankan ditengah-tengah trend perbaikan perkembangan simpanan, serta stabilnya keadaan skema keuangan searah dengan meredanya volatilitas di pasar keuangan.

Baca Juga : Menghitung Pendapatan

Halim menjelaskan alasan itu sebab proses rekonsilasi atas penurunan suku bunga kebijaksanaan moneter pada suku simpanan masih berjalan, dan memerhatikan dinamika beberapa unsur ekonomi yang punya potensi memengaruhi likuiditas ke depan.

Menurutnya, LPS selalu lakukan pengamatan pada perubahan suku bunga simpanan perbankan. "LPS akan lakukan pelajari dan rekonsilasi pada kebijaksanaan tingkat bunga penjaminan sesuai perubahan suku bunga simpanan perbankan serta hasil asessmen atas perubahan keadaan ekonomi, likuiditas, dan kestabilan skema keuangan," katanya.

Sesuai Ketentuan LPS, bank harus memberitahu pada nasabah penyimpan tentang tingkat bunga penjaminan simpanan yang berlaku dengan tempatkan info disebut pada tempat yang gampang didapati oleh nasabah penyimpan. Jika nasabah penyimpan terima hasil bunga melewati tingkat bunga penjaminan LPS, simpanan nasabah tidak penuhi persyaratan penjaminan LPS.

Proyektil Pembunuh Randi Sampai ke Luar Negeri

Polisi masih menginterogasi masalah tewasnya Randi, mahasiswa Kampus Halu Oleo, Kendari, Sultra sebab tertembak waktu demonstrasi kacau DPRD...